RSS

Arsip Tag: KAB. HSS

PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI (bag. I)

       Sebelum masalah pengendalian ini di bahas lebih jauh, maka  saya akan bicarakan beberapa istilah yg sering dipergunakan untuk kepentingan dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah yg dibicarakan. Dengan memperjelas istilah yg kita pakai, kemungkinan salah tafsir dapat kita hindarkan. adapun beberapa istilah yg sering dipergunakan dalam pengendalian proses produksi ini adalah:

1. PLANNING

        planning atau perencanaan disini di maksudkan sebagai production planning atau perencanaan produksi. Dalam penyusun planning ini ditentukan produk apa dan jumlah yg akan dipoduksi, jg merencanakan seluruh kegiatan dalam memproses bahan baku sampai menjadi produk akhir.

2. ROUTING

         Dalam suatu pekerjaan tentu terdapat urutan urutan suatu pekerjaan dalam proses produksi, mulai dari bahan baku sampai menjadi suatu produk akhir. Urutan proses ini akan berbeda antara pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya. Urutan pekerjaan dalam suatu proses ini sangat penting agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara effisien serta memperkecil adanya kemungkinan kesalahan dlm proses produksi. jadi ROUTING adalah urutan penyelesaian yang harus dilalui yg merupakan pedoman pelaksanaan dalam proses produksi.

3. SCHEDULING

         scheduling merupakan penentuan waktu, kapan suatu pekerjaan harus dimulai dan kapan pekerjaan tersebut harus sudah selesai. jadi scheduling sangat erat hubungannya dengan waktu,

sehingga dalam hal ini harus disebutkan hari/tanggal mulainya pekerjaan serta penyelesaian suatu pekerjaan.

4. DISPATCHING

     Dispatching merupakan perintah untuk memulai pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling.

5. FOLLOW UP

    walaupun routing dan schedulling sudah disusun dgn baik, kemudian diberikan perintah untuk memulai pekerjaan (dispatching), bukan berarti bahwa proses produksi akan berjalan dengan baik atau lancar. Kemungkinan adanya penyimpangan dlm pelaksanaan masih bisa terjadi sehingga diperlukan tindak lanjut (follow up) dalam proses produksi tersebut. dengan adanya follow up ini, kemacetan serta keterlambatan yang mengganggu proses produksi sedapat mungkin dihindarkan.

6. BILL OF MATERIAL

    Bill of Material adalah daftar dari semua bahan bahan onderdil dan komponen yang dipergunakan untuk memproduksi suatu produk. Dengan adanya bill of material ini, maka dapat diketahui dengan pasti berapa banyak kebutuhan masing masing untuk memproses suatu produk.

7. ORDER PABRIK

    Order Pabrik adalah perintah/order untuk membuat sesuatu produk atau komponen. berbagai macam order, antara lain:

1. order mengerjakan assembling

2. order membuat komponen

3. order memproses kembali

4. dll

8. JOB LOT SHOP

    job lot shop adalah merupakan perusahaan perusahaan yg berproduksi atas dasar pesanan. sedangkan bentuk, ukuran dan warna tergantung pada pemesan.

9. MASS PRODUCTION SHOP

    merupakan perusahaan perusahaan yang berproduksi untuk persediaan atau untuk pasar. bentuk, ukuran maupun warna ditentukan oleh perusahaan dan sudah distandarisasi oleh perusahaan.

Posted from WordPress for Android

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada 27 Februari 2012 inci Uncategorized

 

Tag: , , , , ,

UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT) menuju BUSINESS DEVELOPMENT SERVICES (BDS)

     Unit pelayanan teknis (UPT) adalah suatu unit kerja yang memberikan pelayanan teknis dan dikelola secara profesional yg mempunyai tugas serta fungsi memberikan layanan kepada perusahaan atau pelaku industri kecil dan menengah dlm rangka pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah termasuk pencetakan pelaku usaha baru atau wirausaha baru. Pembinaan dan Pengembangan IKM adalah wujud kebijakan dan langkah operasional dalam kapasitas tugas negara untuk memelihara dan memajukan IKM yang telah ada serta membangun IKM yang belum ada secara berdaya saing. Pengembangan UPT secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada cara pengelolaan dan penentuan pola manajerial demi kelangsungan pelayanan yg terbaik bagi IKM. Salah satu pola manajerial yang mungkin layak untuk dijadikan alternatif adalah pola bisnis, dengan kata lain bahwa UPT hendaknya dikelola dengan sistem BUSINESS DEVELOPMENT SERVICES (BDS) PROVIDER. Sistem ini memang bersifat profit oriented, dimana segala aktifitas yang dilakukan harus menimbulkan efek profit/keuntungan bagi UPT. Hal ini tentunya akan dapat berjalan dengan baik apabila pendekatan bisnis yg dilakukan mengacu pada kelayakan unsur-unsur sebuah perusahaan yg manajemennya sudah berjalan baik.

     BDS UPT dimaksudkan dalam rangka pengelolaan melalui pendekatan pasar. Ada beberapa hal mengenai Pengelolaan UPT dengan pendekatan pasar, yaitu:

° memahami konteks pasar UPT

° Sasaran jelas

° Spesialisasi

Implikasi penerapan BDS UPT ini dapat dimulai dengan menyusun rencana bisnis yang mencakup:

~ Jasa layanan

~ Pemakai jasa layanan

~ Manajemen, Organisasi dan SDM

~ Keuangan

     Sebagai alternatif pengelolaan,  UPT dengan sistem BDS ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Aplikasinya di lapangan tentu sangat tergantung dari keseriusan serta dukungan semua pihak.

image

 
Komentar Dinonaktifkan pada UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT) menuju BUSINESS DEVELOPMENT SERVICES (BDS)

Ditulis oleh pada 17 Januari 2012 inci Uncategorized

 

Tag: , , , , ,