RSS

PROPOSAL UPT LOGAM KAB. HSS

03 Des

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencanangan Otonomi Daerah Oleh Pemerintah Pusat dengan meletakkan pondasi kewenangan kepada Daerah Provinsi serta Kabupaten/kota adalah dimaksudkan untuk melaksanakan administrasi serta pembangunan daerah secara mandiri. Dengan kewenangan yang telah diberikan oleh Pemerintah Pusat diharapkan Daerah dapat memenuhi kebutuhannya dalam mengelola ekonomi serta pembangunan masyarakat melalui potensi yang dapat dikembangkan secara maksimal.
Era Globalisasi Pasar bebas merupakan ujian serta menjadi tantangan yang berat bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Optimalisasi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam menjadi sesuatu yang sangat vital untuk dilaksanakan guna menghadapi gencarnya serangan produk-produk luar negeri. Eksploitasi Alam yang berwawasan lingkungan dengan tetap mengedepankan prinsip berdaya guna dan berhasil guna serta kemampuan Sumber Daya Manusia menjadi prasyarat mutlak yang mempunyai daya saing tinggi. Konsep Pengembangan Klaster yang telah di canangkan oleh pemerintah pusat melalui kementerian Perindustrian adalah salah satu alternative untuk mendukung pembangunan didaerah sector Industri.
Kebutuhan Industri Logam yang menjadi salah satu Andalan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan asset daerah yang telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pemerintah. Potensi Logam dan Pandai Besi yang besar telah menjadikan daerah ini merupakan sentra industri logam yang layak untuk dikembangkan melalui pengembangan klaster industri terpadu dan Pemerintah Daerah telah mengupayakan lokalisasi industri ini serta menjadikannya sebagai kawasan industri Logam. Permintaan hasil produksi industri logam dan produk-produk pertanian yang semakin meningkat merupakan tantangan yang berat bagi perajin pandai besi yang pengerjaannya dilakukan secara konvensional dan sangat sederhana. Kebutuhan akan alat/mesin mutlak diperlukan dalam rangka mendukung pengembangan industri ini kearah peningkatan diversifikasi produk, rancang bangun serta rekayasa desain dalam memenuhi kebutuhan akan alat-alat mesin pertanian.
Konsep Klaster Industri yang diterapkan nantinya akan dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan salah satunya adalah Industri logam yang merupakan Asset daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sebagai sarana pendukung infrastruktur, UPT Logam merangkul perajin untuk mengembangkan industri logam melalui diversifikasi produk yang merupakan salah satu konsep pelayanan terhadap perajin. Dalam rangka Pengembangan rekayasa serta permintaan perajin akan pelayanan peralatan yang semakin menuntut teknologi permesinan dalam dunia industri maka Pemerintah Daerah bekerjasama dengan Pemerintah Pusat dalam meningkatkan produktifitas dan roda perekonomian daerah serta peningkatan pendapatan asli daerah.
Unit Pelayanan Teknis (UPT Logam) diharapkan dapat menjadi lembaga disentra produksi yang memberikan pelayanan kepada perusahaan industri kecil dan menengah dalam bidang transfer teknologi, peningkatan kemampuan sumber daya manusia,bantuan produksi dan pengujian produk sederhana sehingga dapat memacu pertumbuhan IKM disentra Industri Daerah, sebagai agent of development, UPT dapat menjadi sarana pemerintah Daerah guna mendorong perkembangan IKM didaerah. Untuk pendanaan dalam hal ini pembangunan UPT, dibiayai bersama oleh pemda dan pemerintah pusat, dimana pengadaan tanah, bangunan, biaya operasional disediakan oleh Pemerintah Daerah, sementara pengadaan peralatan dan mesin oleh Pemerintah Pusat. Maka dibuatlah mekanisme sinergi program pengembangan Industri Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian.

1.2 Maksud dan Tujuan
Pengembangan industri kecil dan menengah ( IKM ) Logam Negara yang dilaksanakan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan di maksudkan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas produk industri logam melalui pola kerjasama terpadu antara UPT dengan perajin logam sehingga diharapkan terjalin hubungan yang terintegrasi.
Dengan adanya pelayanan UPT yang maksimal akan permesinan, diharapkan dapat merubah pola perajin dan sekaligus memotivasi kreativitas mereka dalam memproduksi keperluan industri logam yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
Disamping itu adanya rencana pengembangan UPT Logam tersebut bertujuan:
a. Menciptakan Lapangan kerja baru.
b. Meningkatkan Pendapatan taraf hidup perajin melalui pelayanan UPT.
c. Tersedianya produk logam yang berkualitas dan berdaya saing.
d. Tercapainya kapasitas produksi logam yang Optimal.
e. Meningkatnya daya dukung dan sarana usaha yang lebih memadai.
f. Berkembangnya Industri Kecil Logam di Kab. Hulu Sungai Selatan.

1.3 Sasaran
Adapun Sasaran yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah:
1. Tersedianya UPT Daerah yang mampu melayani kebutuhan dengan Fasilitas yang lengkap.
2. Terpenuhinya Kapasitas Produksi dan Produk yang berkualitas.
3. Terciptanya Sumberdaya manusia yang siap pakai dan handal dalam pemenuhan kebutuhan industri logam.
4. Terwujudnya peningkatan industri logam.
5. Tersedianya hasil diversifikasi Produk Alsintan di Kab. Hulu Sungai Selatan.
Pemerintah Daerah mengupayakan untuk Mensinergikan Program pemerintah pusat dalam rangka mensejahterakan kehidupan ekonomi rakyat serta secara langsung akan berdampak positif terhadap perkembangan industri-industri lain. Adapun tujuan yang akan dicapai adalah :
1. Meningkatkan gairah industri daerah yang berorientasi pada industri nasional.
2. Menjadikan industri daerah mempunyai daya saing yang tinggi terhadap produk – produk luar negeri.
3. Menjadikan Sistem Klaster sebagai pendukung pembangunan nasional untuk menghadapi era globalisasi.
4. Penyerapan tenaga kerja.
5. Adanya diversifikasi Produk dari bahan baku aluminium dan kuningan serta logam ferro dalam rangka pengembangan alsintan.

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Letak Geografis dan Posisi Strategis

Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang terbentuk tanggal 2 Desember 1950 juga disebut sebagai kota perjuangan karena daerah ini merupakan basis perjuangan rakyat yang militan dalam melawan penjajah. Secara Astronomis, Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak pada 020 29’ 58” sampai 020 56’ 10” lintang selatan dan 1140 51’ 19”sampai dengan 1150 36’ 19” bujur timur. Kabupaten Hulu Sungai Selatan menempati posisi yang strategis dalam Pengembangan wilayah dan Investasi, karena sarana dan prasarana infrastrukur yang mendukung akses luar daerah dan ditunjang oleh Visi Kabupaten yaitu “Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Hulu Sungai Selatan yang berkeadilan, demokratis dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi sesuai dengan potensi daerah”.
Selain itu, posisi Strategis Kabupaten Hulu Sungai selatan dapat dilihat antara lain :

1. Secara Geografis berada di pertengahan provinsi Kalimantan Selatan yang sejak awal PELITA IV telah ditetapkan sebagai pusat Pengembangan Pembangunan Sub wilayah Banua Lima ( sekarang Banua Enam ) yang terdiri dari Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan.
2. Merupakan salah satu Hinterland dari Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu ( KAPET ) Batulicin, yaitu dengan dibangunnya jalan transportasi darat poros kandangan – Batulicin (tanah bumbu).
3. Merupakan jalur trans Kalimantan ke Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Timur dengan intensitas tinggi.

2.2 Lokasi UPT Logam
UPT Logam terletak didesa Panggandingan yang merupakan wilayah kecamatan Daha Utara juga daerah sentra industri kecil logam (Pengecoran dan Pandai besi) dengan batas wilayah adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Timur adalah Desa tambak bitin
2. sebelah Selatan adalah aliran sungai Negara.
3. Sebelah Barat adalah Desa Pakapuran Kecil.
4. Sebelah Utara adalah Kawasan Persawahan.
Letak yang strategis Unit Pelayanan Teknis Logam memudahkan para perajin Cor logam Maupun Pandai besi serta perbengkelan memudahkan untuk melakukan mobilitas pelayanan.

2.3 Jumlah Perajin
Sesuai data industri bahwa jumlah perajin cor logam sampai dengan 31 Desember 2006 sebanyak 62 Unit usaha yang terdiri dari :
25 Unit perajin cor logam kuningan dan 37 Unit Cor logam Alumunium dengan jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 240 orang. Sedangkan untuk pandai besi sebanyak 90 Unit Usaha dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 208 orang.

2.4 Bahan Baku
Untuk menunjang pengadaan bahan baku logam ferro maupun non ferro ( Kuningan dan Alumunium ), perajin membelinya dari pengumpul diluar daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan uraian sebagai berikut:
1. Bahan Kuningan memerlukan + 2 ton / unit usaha/ tahun.
2. Bahan Alumunium memerlukan + 20 ton / unit usaha / tahun.
3. Bahan Ferro memerlukan + 40 ton/unit usaha

2.5 Kapasitas Produksi
Kemampuan Produksi masing-masing unit usaha untuk cor logam alumunium / unit usaha mencapai 1000 unit/bln, sedangkan untuk kuningan sekitar 100 unit / bln dengan jenis ukuran / tipe produk yang berbeda. Sedangkan untuk Pandai besi rata-rata mencapai 500 unit/bln dalam berbagai produk.
2.6. UPT Logam Kab. HSS
Dalam rangka Peningkatan dan pengembangan UPT Logam Negara, Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah membangun gedung baru UPT Logam yang lebih representatip.
Saat ini pembangunan gedung UPT logam telah selesai pengerjaan, lokasi baru ini diperlukan mengingat UPT Logam yang lama sudah tidak representatif lagi sehingga perlu untuk di revitalisasi serta di relokasi kembali sesuai dengan kebutuhan masyarakat industri.

1.7. Perkembangan Cor logam Negara
Selama tahun 2003 – 2006 telah terjadi penurunan produksi yang signifikan diwilayah kecamatan Daha Utara yang merupakan sentra cor logam. Penurunan produksi yang mencapai 50 % ini diakibatkan oleh kurangnya diversifikasi produk cor logam dan sulitnya memperoleh bahan baku jenis kuningan. Banyak dari perajin yang akhirnya beralih ke bahan baku Jenis Almunium karena lebih mudah diperoleh.

Produksi Cor Logam dan pandai besi Kec. Daha Utara dan daha Selatan

Berdasarkan data Kapasitas produksi cor logam dan Pandai besi di Kecamatan Daha Utara dan Daha Selatan, terlihat sebagai berikut :

No. Kecamatan
Kapasitas Produksi
Pertumbuhan
( % )
Penurunan
( % )
Tahun 2003 Tahun 2006
1. Daha Utara 5600 Ton 2250 Ton 59,82
2. Daha Selatan 6200 kodi 5150 kodi 16,93

Dari data Kapasitas produksi cor logam diatas dapat terlihat bahwa terjadi penurunan sebesar 59,82 % dari tahun 2003 untuk cor logam dan 16,93 % untuk pandai besi, hal tersebut dipengaruhi oleh pengerjaan permesinan yang cenderung konvensional dengan peralatan yang seadanya. Data diatas tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan produksi serta peralatan permesinan untuk mendukung pengembangan produk logam dan jangka waktu kedepan harus ada diversifikasi produk dengan bahan sejenis, yang diharapkan dapat meningkatkan perkembangan dan kapasitas produksinya.

Pada tahun 2005 telah dicanangkan oleh pemerintah mengenai peraturan Illegal logging. Dampak yang timbul kemudian adalah semakin banyaknya pengangguran yang secara tidak langsung menurunnya pendapatan masyarakat, sedangkan hampir 50% penduduk di kecamatan Daha Utara dan daha Selatan hidup dari hasil kayu. Masalah yang kemudian timbul di samping penghasilan yang kurang adalah makin maraknya kriminalitas.

Untuk Mengurangi dampak akibat illegal logging tersebut maka Pemerintah Daerah Merevitalisasi UPT Logam serta melakukan langkah – langkah pengembangan produk terutama alat-alat mesn pertanian yang diharapkan akan mampu menyerap tenaga kerja serta memberikan keterampilan SDM yang layak untuk dikembangkan dan bersaing dalam Industri Logam.

BAB III
ANALISA KELAYAKAN DAN ORGANISASI

3.1 Organisasi
Unit Pelayanan Teknis (UPT) Logam merupakan Unit Pelayanan Teknis dibawah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Hulu Sungai selatan. Secara Hierarkhi Kepala UPT Logam dibawah perintah langsung Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM yang diberi wewenang untuk melayani dan membina langsung kepada Industri logam baik secara teknis maupun manajemen.

3.2 Manajemen
Dalam pengelolaan manajerial UPT Logam, Kepala UPT Logam dibantu oleh sejumlah karyawan dalam menjalankan dan melaksanakan tugas dengan mengembangkan sistem administrasi yang baik secara tertib dan rapi. Hal tersebut dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan sarana dan prasarana antara lain:
1. Kantor UPT
2. Peralatan / Permesinan pendukung
3. Gudang
4. SDM yang berkompeten dan handal

3.3 Karyawan
Kepala UPTD diberi wewenang untuk mengadakan karyawan baik diambil dari pegawai negeri sipil maupun non pegawai guna membantu pelaksanaan tugasnya. Adapun susunan karyawan sementara ini adalah:
No. N a m a Jabatan Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6 Basuki Rachmad, ST
Surajan
Rizal Lutfi, ST
Andriyanto Nugroho, ST
Dwi Iswahyudi, ST
Darmawan PLT Kepala UPTD
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
Non PNS
3.4. Struktur Organisasi.

3.5 Jenis Pelayanan
Jenis Pelayanan yang saat ini dilaksanakan hanya sebatas jasa pembubutan baling – baling kapal, As kapal, proses shapping, pengelasan serta pembuatan alat – alat pertanian dikarenakan terbatasnya prasarana pendukung permesinan/peralatan pengecoran logam dan pandai besi padahal masih banyak lagi perajin yang menghasilkan produk jenis lain dengan bahan yang sama.

3.6 Aspek Pasar dan Pemasaran
Produk cor logam Negara yang di hasilkan oleh Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah berupa Propeller ( baling-baling kapal). Propeller ini dibuat dengan berbagai ukuran/dimensi, disesuaikan dengan pesanan konsumen. Produk daerah ini diminati oleh daerah-daerah yang banyak menggunakan transportasi air serta daerah pesisir terutama para nelayan. Produk lainnya yang dihasilkan perajin dari Nagara ini adalah Cetakan Kue ( Lumpang ), Wajan ( Rinjing ) Sedangkan untuk pandai besi, produk yang dihasilkan adalah parang, alat pemanen kelapa sawit (Dudus), mandau (senjata khas kalimantan), arit bergerigi dan lain sebagainya. Jumlah unit usaha produk cor logam yang ada adalah 62 unit, Tenaga kerja yang diserap oleh industri cor logam adalah 240 orang. Tetapi dengan kapasitas produksi sekitar 2.250 ton per tahun perajin industri kecil menengah ini belum mampu untuk memenuhi permintaan pasar disamping karena keterbatasan alat finishing cor logam sehingga tidak pemenuhan produk yang layak jual di pasar regional dan internasional kalah bersaing. Untuk produk pandai besi, dengan jumlah unit usaha + 90 Unit Usaha dengan jumlah tenaga kerja sebesar 208 orang. Tetapi dengan kapasitas tersebut belum mampu memenuhi pesanan pasar terutama Dudus yang banyak dipesan oleh perusahaan kelapa sawit.Adapun produk yang direncanakan adalah :
No. Produk saat ini Produk direncanakan
1.

2. Propeller Kuningan, Propeller Alumunium, Cetakan Kue, Wajan

Mandau, arit bergerigi,
Dudus, parang, sabit dll Proses finishing propeller, Baut, mur, As Kemudi kapal, kunci pas, kunci shock, Knalpot, roda gigi, roda konveyor, Finishing velg kendaraan, kursi/ranjang, Rancang bangun peralatan teknologi tepat guna (alat penekuk plat, dll) serta Pelayanan perbengkelan.

Proses penempaan logam pada dudus, parang, sabit serta Proses penekukan dan pemotongan.

3.6.1. Bahan Baku
Bahan Baku Unit PelayananTeknis Logam untuk Produk industri logam saat ini adalah Besi, Kuningan dan Alumunium yang di tersedia di wilayah lokal kalimantan Selatan. Adapun ketersediaan bahan baku diperoleh dari jasa pengadaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM melalui anggaran yang telah di sediakan. Untuk menunjang pengembangan dan diversifikasi produk UPT Logam dalam rangka pelayanan terhadap perajin industri logam Ferro maupun Non Ferro serta sebagai pilot project pengembangan Industri logam maka data ketersediaan bahan adalah sebagai berikut :
Bahan Baku Wilayah % Ketersediaan Ket
Kuningan LOKAL
KALSEL 70
Pengumpul
Alumunium (Al) 75
Besi (Fe) 80
BJLS 50

3.6.2. Sumber Daya Manusia ( Tenaga Kerja )
Kebutuhan Sumber daya manusia yang akan difungsikan di UPTD Logam merupakan SDM lokal yang secara umum berpendidikan tinggi dan sesuai dengan kompetensi dasar pada bidangnya. Namun begitu pemerintah Daerah telah merencanakan akan menambah tenaga – tenaga teknis guna mewujudkan pelayanan prima serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui industri logam. Adapun tenaga teknis Pegawai Negeri Sipil yang telah dipersiapkan untuk operasional UPT Logam adalah sebagai berikut:

Pendidikan Jurusan Jumlah (orang) Instansi
Sarjana ( S1) Teknik Mesin 4 Dinas Perindagkop & UKM
STM Mesin 5
Jumlah 9

3.6.3. Aspek Pemasaran
Wilayah Pemasaran produk cor logam terutama propeller saat ini selain Daerah Kalimantan Selatan sendiri juga Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi dan sebagian daerah Jawa Timur serta jawa tengah bahkan sampai ke Negara Tetangga. Untuk Produk pandai besi, selain kalimantan selatan juga kalimantan tengah, kalimantan barat, sulawesi. Produk pandai besi banyak di suplai oleh perusahaan – perusahaan kelapa sawit, perusahaan karet dan lain-lain.
Dengan mesin-mesin yang di usulkan, maka UPT merencanakan memperluas wilayah pemasaran domistik dengan sasaran daerah-daerah yang berbasis pertanian dan kelautan terutama untuk wilayah indonesia bagian timur. Pola atau Sistem pemasaran yang akan dikembangkan oleh UPT juga akan diadakan pergeseran dari pola konvesional menuju pola integrate marketing yang diharapkan mampu merebut pangsa pasar yang lebih luas baik domistik maupun luar negeri.

3.6.4 Aspek Teknis
Mekanisme pelayanan yang dilakukan oleh UPT dalam melaksanakan layanan jasa terhadap IKM Logam khususnya akan dilakukan rehabilitasi struktur layanan. Struktur ini diharapkan akan merubah pola lama menjadi pola terstruktur sehingga memudahkan UPT dalam melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap kinerja mesin/alat serta SDM yang ada.
Perawatan mesin dan peralatan yang biasa disebut maintenance akan dilakukan secara berkala sehingga memudahkan pemantauan kondisi peralatan sesuai dengan tingkat penggunaannya. Maintenance juga harus dilakukan oleh tenaga-tenaga yang berkompeten serta terdokumentasi dengan baik.

Diagram Layanan UPT

3.7 Permasalahan
Dalam menghadapi era globalisasi serta pasar bebas ( WTO ) produk-produk dalam negeri di harapkan mempunyai daya saing yang tinggi sehingga diharapkan mampu untuk bersaing dengan produk- produk luar. Dalam proses eksplorasi produk tersebut, perlu adanya dukungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang berkesinambungan dalam rangka fasilitasi pengembangan produk. Guna menunjang produk industri logam Negara ( Kab. HSS ) diperlukan teknologi Peralatan atau mesin yang memadai, karena dalam pengerjaan pengecoran maupun pandai besi serta proses pembuatan produk alsintan masih menggunakan cara-cara konvensional, namun dengan adanya bantuan permesinan dari Departemen Perindustrian melalui Dirjend IKM tahun anggaran 2008 UPT Logam telah mampu membuat alsintan berupa power thresser, mesin peniris minyak, mesin perajang serta beberapa alat lain dalam mendukung pertanian di kab. HSS. Dengan adanya alat-alat/mesin yang ada meskipun masih terbatas, UPTD Logam telah mampu memberikan sebuah alternatife pilihan bagi masyarakat industri logam untuk memenuhi permintaan dan diversifikasi logam.

3.8 Fasilitasi Pemerintah Daerah
Dalam Upaya mendukung pengembangan Unit Pelayanan Teknis Logam Kab. HSS, pemerintah daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah memfasilitasi sarana pendukung berupa:

3.8.1 Biaya Operasional UPT
Dalam rangka peningkatan produksi dan pengembangan produk, maka pemerintah daerah berupaya memberikan dukungan biaya operasional yang di anggarkan melalui dana APBD kabupaten sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah) per tahun untuk menunjang Operasional Pelayanan UPT. Disamping itu, pada tahun ini Pemerintah Daerah telah membangun UPT Logam dengan menyediakan bangunan yang representatif dan bangunan seluas + 10.000 M yang terletak di kecamatan Daha Utara guna pengembangan lebih lanjut, Pemerintah Daerah akan membangun gedung untuk peleburan Logam Ferro maupun Non Ferro.

3.8.2 Penguatan Modal Usaha
Pemerintah daerah memberikan fasilitas kepada pengusaha dengan cara memberikan penguatan modal usaha sehingga dalam pelaksanaan proses produksi diharapkan tidak mengalami kesulitan pendanaan sehingga dapat terintegrasi antara pengusaha/perajin dengan UPT Logam.

3.8.3 Pengembangan diversifikasi produk
Sebagai penunjang untuk mengembangkan pengetahuan (skill) tentang logam, pemerintah daerah secara berkala mengadakan pelatihan-pelatihan serta diversifikasi produk usaha dengan memperhatikan mutu sehingga nantinya mempunyai daya saing terhadap produk luar.

3.9 Fasilitasi Departemen Perindustrian
Dalam rangka revitalisasi Unit Pelayanan Teknis Daerah ( UPTD ) Cor Logam Negara, Kami mengharapkan fasilitasi pemerintah pusat dalam hal ini Departemen perindustrian berupa revitalisasi sarana pendukung peralatan / Mesin pengecoran logam sebagai berikut :

NO NAMA MESIN SPESIFIKASI SATUAN
1 Hand Grinder Wheel diameter 180 (mm) 5 Unit
(beserta whell grinder ) Rated Voltage 230/50 (V / Hz)
No Load Speed 8,000 (r/min)
Power 2450 (W)
Weight 6.2 (kg)

2 Circular Metal Sawing Rotation Speed 52/104 Rpm 1 unit
(Beserta Circular cut/optional) Cooling water pump 40 w
Saw Blade Dimension Ø 325 x 32 mm
Stroke of cutter per min 30 mm
Motor power 1.3 Kw
Max. Chuck size 110 mm
Overall dimension 630x750x1400 mm
N.W / G.W 210 Kg

3 Screwdriver Free Speedg (rpm) 1,400 3 Unit
(Beserta optional 1 set) Weight (g) 950
Overall Length (mm) 215
Diameter (mm) 39
Noise Level (±2dBA) 78
Air Pressure (kg/cm) 6.0
Min.air hose bore (mm) 6.0
Air Consumption (m /min) 0.55 0.60
Torque Range (kgf-cm) 10 – 60 30 – 170
Standard Deviation ±3%
Fastening Capacity
• Machine Screw Dia.(T) M3.6-M6.3
• Tapping Screw Dia.(2T) M2.8-M5.0

4 Tapping Max. Tapping Capacity M12 1 Unit
Power (V / Hz / ph) 380 / 50 / 3
Motor (W) 550
Weight (kg) 54

Optional Tapping
(masing – masing 1 set) Hand Tap DIN351 1/8”- 40BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 5/32”- 32BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 3/16”- 24BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 7/32”- 24BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 1/4”- 20BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 5/16”- 18BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 3/8”- 16BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 7/16”- 14BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 1/2”- 12BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 9/16”- 12BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 5/8”- 11BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN351 3/4”- 10BSW (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M 3X0.50 (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M 4X0.70 (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M 5X0.80 (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M 6X1.00 (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M 8X1.25 (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M10X1.25 (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M10X1.50 (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M12X1.25 (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M12X1.75 (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M14X1.25 (3pcs/set)
Hand Tap DIN352 M14X2.00 (3pcs/set)

5 Electric Drill Drill Capacity 10 mm
Power 450 w
Rated Voltage 230 v
Frequency 50 Hz 3 Unit

Optional Drill and Milling

HSS-Co8 Endmill 4 Flutes JIS B 4211 2
HSS-Co8 Endmill 4 Flutes JIS B 4211 3
HSS-Co8 Endmill 4 Flutes JIS B 4211 4
HSS-Co8 Endmill 4 Flutes JIS B 4211 5
HSS-Co8 Endmill 4 Flutes JIS B 4211 6
HSS-Co8 Endmill 4 Flutes JIS B 4211 8
HSS-Co8 Endmill 4 Flutes JIS B 4211 10
HSS-Co8 Endmill 4 Flutes JIS B 4211 12

6. Ac Stick Welding 5 Unit
Input Power (V / A) 220 / 160
Rated Input Capacity (kVA) 8.3
Output Open Circuit Voltage (V) 50
Welding Current Adjustment Range (A) 55 ~ 160
Duty Cycle at 10% Welding Current (A) 160
15% Welding Current (A) 130
20% Welding Current (A) 113
35% Welding Current (A) 82
Electrode Diameter Φ1.6 ~ Φ4
Weight (kg) 21.5
External Dimension: LxWxH (mm) 470 x 260 x 310

Pendant control
Lifting (Kg) 10,000
Standart lift 3
Air pressure (Mpa) 0.4~0.6 1
Mln hook distance (mm) 1,240
Hose size (mm) 25
Net Weight (Kg) 190
Lifting speed (m/mln) 1.5
Air Contumption 5

8

STEEL PLATE SHEAR
Steel Plate Shear Round Steel (mm) 22
Square Steel (mm) 20
Flat Steel (mm) 90 X 14
Angle Steel (mm) 60 X 7
T-Steel (mm) 40 x 6 60 X 7
Steel Plate (mm) 10
Weight (kg) 98
Dimension (cm) 97 x 39 x 65 1 Unit

9. Pipe Notcher 1 Unit

Capacity (mm) ¾”, 1”,1¼”, 1½”, 2”
Weight (kg) 62
Dimension (cm) 86 x 40 x 45
10. Caliper Gauge

10 unit
Precision measuring tool
• Gauge 0 to 6”(0 to 250mm) in
0.0005”(0.01mm)Resolutions

Max. Punching capacity (mm) 8(thick)
Throad depth (mm) 160
Punch mold and die (mm) 55 x 34 x 18
Weight (Kg) 80
Dimension (cm) 52 x 23 x 92

Prelinary test force 98.07 N
Rockwell 588.4, 980.7, 1471 N
Test force setting by dial
Load control automatic
Anvil flat (Ø64 mm)
Stage evaluation manual
Power Supply 100/120/220/240 V AC, 50 Hz
Dimension (WxDxH) Ar-10 (mm) 215x455x682
Dimension (WxDxH) Ar-20 (mm) 210x486x680
Dimension (WxDxH)Ark-600(mm) 210x486x680
Dimension (WxDxH)Atk-600(mm) 210x486x720

Chuck …One touch bit lock type (13 mm)
Torque max. …..88.2 N.m (900 Kgf.cm)
Speed ….. 0 – 2200 rpm
Blows/min ……. 0 – 2700
Size …. 155 (L) x 209 (H) x 55 (W) mm
Weight … 1.2 Kg

Center Height (mm) 125
Swivel angle horizontal spindle (Upward) ≤95°
Horizontal position (downward) ≤ 5°
Min reading of vernier 10”
Worm gear ratio 1:40
Taper of spindle bore MT4
Width of locating key (mm) 18
Diameter of short taper F53.975
Change gear modul 2
Max. Bearing (Kg) 130
Net Weight (Kg) 110
Gross Weiht (Kg) 126
Case dimention (mm) 635 x 530 x 310

BAB IV
ASPEK KEGIATAN DAN KEUANGAN

4.1 Pelaksanaan Kegiatan
Untuk mendukung program pengembangan Industri logam dan guna peningkatan kemampuan dan produktivitas perajin, maka sangat perlu dilakukan langkah-langkah strategis dan prioritas oleh pemerintah pusat ataupun daerah guna terwujudnya pelaksanaan kegiatan tersebut.

4.2 Sumber Pembiayaan
Adapun Pembiayaan yang diperlukan guna menunjang kegiatan pembangunan pengembangan UPTD dimaksud adalah bersumber dari dana APBD II Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang penggunaannya untuk investasi per tahun yang penyelenggaraanya dilaksanakan melalui anggaran daerah, yaitu :
1. Biaya Operasional UPT.
2. Biaya Penguatan Permodalan bagi IKM Logam.
3. Biaya Pengembangan / Diversifikasi produk logam.

Sedangkan Permohonan mesin / peralatan penunjang UPT Logam Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang diajukan dari dana APBN adalah sebagai berikut :
NO NAMA MESIN SATUAN HARGA SATUAN (Rp) HARGA TOTAL
(Rp)

1 Hand Grinder 5 Unit 1.500.000,- 7.500.000,-
(beserta whell grinder )

2 Circular Metal Sawing 1 unit 50.000.000,- 50.000.000,-
(Beserta Circular cut/optional)

3 Srewdriver 3 Unit 1.500.000,- 4.500.000,-
(Beserta optional 1 set)

4 Tapping 1 Unit 10.000.000,- 10.000.000,-

Optional Tapping
(masing – masing 1 set) 23 Set 250.000.- 5.750.000,-

5 Electric Drill 3 Unit 1.500.000,- 4.500.000,-

Optional Drill ( bor ) 8 Unit 150.000,- 1.200.000,-

6 Arc stick welding 5 Unit 7.500.000,- 37.500.000,-

7 Air Chain Hoist 3 Unit 15.000.000,- 45.000.000,-

8 Steel plate shear 1 Unit 10.000.000,- 10.000.000,-
9. Pipe Notcher 1 Unit 10.000.000,- 10.000.000,-
10. Caliper Gauge 10 Unit 750.000,- 7.500.000,-
11. Universal Dividing Head 1 Unit 10.000.000,- 10.000.000,-
12. Economic dial type rockwell hardness tester 1 Unit 30.000.000,- 30.000.000,-
13. Impact Driver 1 Unit 7.500.000,- 7.500.000,-
14. Hand Puncher 1 Unit 10.000.000,- 10.000.000,-
JUMLAH 250.950.000,-

DENAH LAY OUT PERMESINAN PADA UNIT PRODUKSI

Semua pembiayaan modal investasi ini sebesar Rp. 450.950.000,- ( Tujuh ratus delapan puluh tujuh juta lima puluh ribu rupiah ) yang terdiri dari :

1. Inventaris Biaya Operasional Tetap/tahun Rp. 200.000.000,-
2. Inventaris Peralatan / Mesin Rp. 250.950.000,-

Jumlah Rp. 450.950.000,-

Inventaris Peralatan/Mesin dibebankan kepada Pemerintah Pusat melalui dana APBN kecuali penyediaan Biaya operasional yang di bebankan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui dana APBD II.

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa upaya Pembangunan dan pengembangan UPT logam sebagai Agent of Development yang mengacu pada bidang teknologi dan rancang bangun serta rekayasa dalam upaya pelayanan terhadap industri logam yang terletak di Desa Penggandingan Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan salah satu wujud nyata berupa sarana pendukung peningkatan dan pemberdayaan Sektor Industri Logam dengan hasil produk yang berkualitas dan berdaya saing sehingga sangat layak untuk dikembangkan secara kontinyu.
Dengan mesin dan peralatan yang di ajukan diharapkan dapat melayani berbagai keperluan IKM serta diversivikasi produk logam yang menjadikan komoditi unggulan daerah serta membuka wirausaha dan unit usaha baru guna penyerapan tenaga kerja. dalam rangka itu semua maka sangat perlu dukungan dan perhatian penuh dari Pemerintah Pusat melalui Dana APBN Departemen Perindustrian Republik Indonesia untuk terlaksananya kegiatan pengembangan serta diversifikasi produk masyarakat industri logam melalui upaya palayanan yang maksimal Unit Pelayanan Teknis (UPT) Logam Tahun Anggaran 2010 ini sangat diperlukan.
Besar harapan kami agar kiranya Bapak Menteri Departemen Perindustrian Republik Indonesia dapat mempertimbangkannya serta dapat merealisasikannya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 3 Desember 2011 inci Uncategorized

 

Tag: , , , , ,

Tinggalkan komentar